Jakarta, MCE - Malam itu, Minggu 12 Oktober 2025, Jalan Kertanegara IV di Jakarta Selatan, kembali menjadi saksi bisu berkumpulnya para pemegang kendali masa depan bangsa. Bukan pertemuan biasa, melainkan sebuah rapat terbatas yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto, menghadirkan formasi lengkap: sejumlah Menteri Koordinator, Menteri Kunci, Gubernur Bank Indonesia, Kapolri, bahkan Wakil Panglima TNI. Sinergi lintas sektoral ini menunjukkan betapa krusialnya agenda yang dibahas, yaitu penentuan paket stimulus ekonomi yang akan dieksekusi Pemerintah pada pekan mendatang.
Di tengah dinamika global yang terus bergejolak, fokus pertemuan di kediaman pribadi Presiden ini mengerucut pada satu tujuan: memperkuat daya tahan dan mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional. Presiden Prabowo, dengan keyakinan yang optimis, memaparkan visinya bahwa kondisi ekonomi Indonesia akan semakin membaik dan bertenaga. Keyakinan ini bukan tanpa dasar, melainkan didukung oleh rangkaian program prioritas yang sudah dan sedang berjalan, yang kini akan diperkuat dengan stimulus baru.
"Kita tidak boleh lengah, tapi juga tidak boleh pesimis. Roda perekonomian harus berputar lebih kencang, dan pertambahan tenaga kerja adalah kunci utama," tegas Presiden, menggambarkan semangat yang melandasi keputusan-keputusan strategis malam itu.
Beberapa program unggulan menjadi sorotan utama yang akan menerima suntikan energi dari stimulus baru ini. Pertama, Program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dengan lebih dari 11 ribu dapur yang sudah beroperasi dan terus bertambah, program ini bukan hanya sekadar pemberian gizi, tetapi merupakan generator ekonomi akar rumput yang masif. Ribuan dapur ini menciptakan rantai pasok lokal, menyerap produk petani dan peternak, serta membuka lapangan kerja bagi ibu-ibu rumah tangga dan UMKM di pelosok negeri. Stimulus yang diputuskan malam itu akan memastikan efisiensi, kualitas, dan perluasan jangkauan program MBG, menjadikan setiap dapur MBG sebagai titik nadi ekonomi baru.
Kedua, akselerasi pembangunan 350.000 Rumah Subsidi yang telah terlaksana dan akan terus digenjot. Program ini memiliki efek berantai yang luar biasa, mulai dari sektor bahan bangunan, jasa konstruksi, hingga industri perbankan dan real estate. Dengan perputaran modal yang besar, pembangunan rumah subsidi ini tidak hanya memenuhi kebutuhan hunian layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah, tetapi juga menjadi penopang utama pertumbuhan sektor padat karya.
Selain itu, Presiden juga menekankan pentingnya pembukaan lahan pertanian baru dan optimalisasi lahan yang ada. Stimulus akan diarahkan untuk mendukung ketahanan pangan, meningkatkan produktivitas petani, dan memastikan pasokan pangan yang stabil, yang pada akhirnya akan menjaga stabilitas harga dan daya beli masyarakat.
Seluruh program ini, mulai dari MBG yang menghidupkan dapur-dapur desa, pembangunan rumah yang menggerakkan sektor industri, hingga pembukaan lahan pertanian yang menjamin kedaulatan pangan, merupakan satu kesatuan utuh. Presiden Prabowo berkomitmen penuh untuk mengawal dan memastikan setiap rupiah stimulus yang digelontorkan dapat berjalan sesuai target dan rencana yang telah ditetapkan. Kehadiran Kapolri dan Wakil Panglima TNI dalam pertemuan tersebut menegaskan komitmen pengawalan keamanan dan kelancaran eksekusi di lapangan, menjamin bahwa program-program strategis ini tidak akan terhambat oleh birokrasi atau praktik-praktik yang merugikan.
Keputusan malam ini di Kertanegara adalah deklarasi optimisme. Ini adalah janji bahwa Pemerintah hadir untuk menciptakan lapangan kerja, menggerakkan ekonomi dari level paling bawah, dan menjaga momentum pertumbuhan. Pekan depan, stimulus mega ini siap diimplementasikan, membawa harapan baru dan energi positif bagi seluruh rakyat Indonesia. (bp).
Sumber: Seskab RI
