JAKARTA, MCE, Minggu (12/10) – Sebuah pukulan telak baru saja dilayangkan Kepolisian Republik Indonesia terhadap praktik kejahatan kemanusiaan yang terorganisir. Melalui kesigapan jajaran Polresta Bandara Soekarno-Hatta, Polda Metro Jaya, tirai gelap Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) akhirnya berhasil disingkap dalam konferensi pers yang digelar pada Kamis (9/10).
Pengungkapan besar-besaran ini tak hanya sekadar penangkapan biasa. Total 39 tersangka berhasil dibekuk, di mana 24 orang di antaranya merupakan buronan yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Angka ini menunjukkan betapa masif dan terstruktur sindikat yang beroperasi.
Modus operandi mereka sungguh memprihatinkan, berburu korban dengan senjata paling mematikan: janji palsu. Calon korban diiming-imingi gaji fantastis untuk bekerja di luar negeri. Namun, kenyataan yang menanti adalah pekerjaan non-prosedural yang berbahaya, mulai dari terlibat dalam praktik scamming, menjadi asisten rumah tangga tanpa perlindungan hukum, hingga dipaksa menjadi admin judi online.
Berkat langkah cepat dan responsif dari Polri yang mengusung semangat Presisi, sebuah tragedi besar berhasil dicegah. Keberangkatan 688 calon pekerja migran ilegal yang hampir terjebak dalam perangkap eksploitasi berhasil digagalkan. Ratusan nyawa dan masa depan diselamatkan dari cengkeraman mafia TPPO.
Para tersangka kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya. Mereka dijerat dengan sanksi berlapis di bawah Undang-Undang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (UU PPMI) dan Undang-Undang TPPO, dengan ancaman pidana yang berat: maksimal 15 tahun penjara dan denda hingga Rp 600 juta.
Pengungkapan ini menjadi penegasan bahwa Polri Presisi tidak akan pernah surut dalam upayanya melindungi masyarakat, khususnya dari ancaman kejahatan TPPO yang merusak martabat kemanusiaan. Kasus ini sekaligus menjadi peringatan keras bagi para pelaku dan pesan penting bagi masyarakat agar selalu waspada terhadap janji kerja luar negeri yang terlalu indah untuk menjadi kenyataan. (bp).
Sumber: Divisi Humas Polri
