Banyuwangi, MCE - Dalam saresehan wartawan media cetak, elektronik dan media Online yang diadakan oleh Kesbangpol dengan tema " peran Media dalam menangkal penyebaran faham Radikalisme dan Terorisme Di Banyuwangi.
Dalam acara tersebut dihadiri oleh Kadis Kesbangpol Banyuwangi, ketua PC Pergerakan pemuda ansor Banyuwangi, dan juga unsur dari kepolisian sekaligus sebagai nara sumber.
" Betapa strategisnya peran media sehingga kami dari Kesbangpol sengaja mengangkat tema " peran media dalam menangkal penyebaran faham Radikalisme dan terorisme Di Banyuwangi" . Kita tahu dalam beberapa waktu lalu di Indonesia dilaporkan dengan kejadian - kejadian seperti kejadian dimakasar serta penangkapan - penangkapan oknum yang berkaitan dengan terorisme tersebut meski tidak terjadi dibanyuwangi saya yakin kejadian - kejadian tersebut tidak menuntut kemungkinan bisa terjadi di Banyuwangi," tutur Kadis Kesbangpol Banyuwangi, Abdul Aziz Hamidi, SE, MM. Kamis, (29/04/2021).
Kadis Kesbangpol Abdul Azis mengatakan," permasalahan - permasalahan ini bukan semata - mata hanya menjadi tanggung jawab pemerintah melainkan menjadi tanggung jawab kita bersama untuk tidak menyebarnya faham Radikalisme yang mana sudah jelas faham Radikalisme itu sangat dilarang dan melanggar aturan yang sudah ada, dan harapan pemerintah kabupaten Banyuwangi agar seluruh lapisan masyarakat bisa menjaga Banyuwangi ini kondusif, aman dan tentram," pungkasnya.
Sementara itu menurut kabag Humas Polresta Banyuwangi Iptu Lita kurniawan selaku nara sumber menjelaskan," berbicara tentang radikalisme dalam prepektif pidana, seperti apa sih radikalisme itu, apa itu radikal dan apa itu Isme, terorisme. Terorisme itu sendiri adalah kekerasan untuk menimbulkan kekuatan dalam usaha mencapai suatu tujuan dalam hal ini dasarnya Undang - undang RI No 15 tahun 2003 tentang pemberantasan tindak pidana Terorisme," tuturnya.
Lita pun menambahkan," jangan membarikan panggung gratis pada Teroris dalam hal ini media dijadikan alat doktrin pada masyarakat luar bahwa tindakan yang teroris bukan lah benar, jadi sebagai Insan Pers harus lebih peka dan hati - hati dalam pemberitaan tentang teroris. Radikalisme yang mengarah ke terorisme itu bukan Islam ciri dan karaktristik Islam Radikal ya itu Intoleransi, fanatik, ekslusif, revisioner sedangkan munculnya radikalisme juga bisa melalui media eloktronik, media online. Cermati dengan benar informasi yang diperoleh dari media sosial itu salah satu upaya cegah sebar faham Radikalisme," tegasnya. (rica).
