Bojonegoro, MCE - 15 Agustus 2025 - Semangat kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia tak hanya meramaikan ibu kota, tapi juga mengalir deras di tepian Sungai Bengawan Solo. Di lokasi barat Kelurahan Ledok Kulon, sebuah perayaan unik dan inspiratif bertajuk Jazz Bengawan, atau yang akrab disebut "Cubit-Cubitan di Bengawan", digelar. Acara ini bukan sekadar festival musik biasa, melainkan perwujudan nyata dari gotong royong dan kepedulian.
Menurut narahubung acara, Agus Mukharom, kemeriahan ini berawal dari hal yang tak terduga: pengumpulan barang rongsokan. "Ini bukti bahwa dari barang bekas pun bisa lahir sebuah karya besar," ujar Agus. Dukungan dari sejumlah sponsor pun turut mematangkan gelaran yang sukses memadukan budaya lokal, pelestarian lingkungan, dan hiburan musik berkualitas.
Perayaan Seharian Penuh: dari Lomba Mancing hingga Keroncong Abadi
Sejak pagi, suasana di tepi Bengawan Solo sudah semarak. Rangkaian acara dimulai pukul 07.00 dengan lomba mancing ikan Bengawan, di mana para pemancing berlomba mendapatkan tangkapan terbaik demi hadiah utama seekor kambing. Siang hari, keseruan berlanjut dengan lomba balap perahu yang menguji ketangkasan dan kekompakan.
Tak hanya hiburan, acara ini juga menanamkan pesan penting tentang pelestarian lingkungan. Melalui kampanye "Jangan Buang Sampah dan Limbah di Bengawan," para pejabat daerah seperti Bupati, Wakil Bupati, Kapolres, dan Dandim Bojonegoro, hadir untuk menanam pohon, menebar benih ikan, dan membentangkan spanduk sebagai simbol komitmen menjaga kebersihan sungai. Acara ini juga dimeriahkan pasar sore Bengawan yang menyuguhkan UMKM lokal, dengan menu andalan sambel cemeding ikan wader yang menggugah selera.
Menjelang senja, para pengunjung dimanjakan dengan musik santai sambil menikmati keindahan panorama sunset yang memukau di atas aliran sungai. Puncak acara dimulai pukul 19.30 dengan sambutan dari para petinggi daerah, yang dilanjutkan dengan pertunjukan musik yang ditunggu-tunggu.
Panggung Jazz Bengawan menjadi saksi perpaduan genre yang mempesona, mulai dari lantunan musik Keroncong Abadi Bojonegoro, alunan musik jazz Bojonegoro, hingga penampilan energik dari MM Musik Band Bojonegoro dan Neo Jibles yang mengajak penonton berdendang bersama lagu-lagu legendaris Koes Plus.
Penonton pun tak mau ketinggalan. Dengan kostum retro style yang unik, mereka menambah semarak suasana. Bagi yang paling kreatif, hadiah menarik sudah menanti, menambah antusiasme dan kehangatan malam itu. Jazz Bengawan bukan hanya perayaan HUT RI, tapi juga sebuah manifesto bahwa semangat gotong royong, kreativitas, dan kepedulian lingkungan bisa bersatu dalam harmoni yang tak terlupakan. (bp).
