BOJONEGORO, MCE – Pendopo Malowopati menjadi saksi lahirnya talenta muda di dunia seni tekstil nusantara. Pada gelaran Lomba Desain Motif Batik Bunga yang diinisiasi oleh DPC IWAPI Bojonegoro bekerja sama dengan Bakesbangpol pada Kamis (18/12/2025), seorang siswi berbakat dari SMAN 1 Kalitidu berhasil mencuri perhatian dewan juri.
Adalah Fara Dina Joannes, siswi kelas X-1, yang sukses menyabet gelar BEST KATEGORI MOTIF BUNGA BOUGENVILLE. Prestasi ini bukan sekadar kemenangan dalam sebuah kompetisi, melainkan wujud nyata dari pelestarian budaya lokal di tangan generasi Z.
Melalui goresan motif bunga Bougenville, Fara tidak hanya menawarkan estetika visual. Dalam budaya batik, setiap motif adalah doa. Bougenville dipilih bukan tanpa alasan; bunga ini melambangkan ketahanan dan kemampuan untuk tetap mekar indah dalam kondisi apa pun—sebuah pesan kuat tentang ketekunan yang membuahkan hasil manis.
"Batik adalah bahasa yang tak bersuara, tetapi bermakna mendalam," tulis perwakilan SMAN 1 Kalitidu dalam ungkapan syukur mereka. Kemenangan ini membuktikan bahwa dedikasi dan ketelitian dalam proses membatik mampu menghasilkan karya yang diakui secara luas.
Keberhasilan Fara tak lepas dari bimbingan para guru di SMAN 1 Kalitidu serta dukungan penuh dari komunitas ekonomi dan pemerintah daerah. Dengan total hadiah jutaan rupiah dan apresiasi tinggi dari berbagai pihak, ajang ini diharapkan menjadi pemantik bagi pemuda Bojonegoro lainnya untuk terus mengeksplorasi potensi lokal.
Kepala SMAN 1 Kalitidu, Ibu Ninis Aris Wibawati, M.Pd., beserta seluruh civitas akademika menyatakan rasa bangganya atas capaian ini. Prestasi Fara diharapkan menjadi inspirasi bagi siswa-siswi lain bahwa kreativitas dan kecintaan pada budaya bangsa dapat mengharumkan nama sekolah dan daerah.
Selamat, Fara Dina Joannes. Terus berkarya dan jadilah inspirasi bagi seni tekstil Indonesia. (bp).
#SMAN1Kalitidu #PrestasiSiswa #BanggaBatik #IWAPIBojonegoro #GenZMelestarikanBudaya
