Jakarta, MCE - Suasana haru dan optimisme membuncah di tengah hamparan panen raya jagung serentak Kuartal III tahun 2025 di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan, Sabtu (27/9). Namun, di sela perayaan hasil bumi yang melimpah ini, hadir sebuah uluran tangan yang tak kalah vital bagi masyarakat: Gerakan Pangan Murah (GPM) yang diselenggarakan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). Minggu (28/9/2025).
Dipimpin langsung oleh Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si., agenda GPM ini bukan sekadar seremoni, melainkan aksi nyata sinergi pemerintah dan aparat keamanan dalam memastikan ketahanan pangan dan menjaga stabilitas ekonomi rakyat. Dalam momen tersebut, Polri secara simbolis menyalurkan 1.386 ton beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). Jumlah ini menjadi bagian kecil, namun penting, dari komitmen besar Polri untuk mengamankan kebutuhan pokok nasional.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa program GPM ini memiliki dua misi utama. Pertama, sebagai jaring pengaman sosial untuk menjaga daya beli masyarakat di tengah potensi fluktuasi harga. Kedua, untuk memastikan distribusi kebutuhan pokok berjalan merata hingga ke daerah-daerah terpencil. Beras SPHP yang disalurkan melalui program ini menawarkan harga yang lebih terjangkau, sehingga meringankan beban pengeluaran keluarga, terutama bagi kelompok rentan.
"Polri tentunya ikut menyalurkan beras SPHP melalui program Gerakan Panganan Murah," tutur Kapolri saat memberikan keterangan di lokasi panen raya. "Kami laporkan bahwa mulai dari 6 Agustus sampai dengan 26 September 2025, Polri telah menyalurkan sebanyak 78.996 ton beras ke seluruh Indonesia."
Angka penyaluran yang fantastis—mencapai puluhan ribu ton dalam kurun waktu kurang dari dua bulan—menunjukkan betapa masif dan terstrukturnya upaya Polri di lapangan. Ini membuktikan bahwa komitmen Polri tidak hanya terbatas pada keamanan dan ketertiban masyarakat, tetapi juga merambah ke sektor vital seperti ekonomi dan pangan.
Pelaksanaan GPM ini berbarengan dengan panen raya jagung di OKU Timur, menciptakan sebuah gambaran sempurna dari upaya komprehensif untuk ketahanan pangan nasional. Ketika sektor hulu (pertanian) menunjukkan hasil yang membanggakan, sektor hilir (distribusi dan harga) juga diamankan. Panen jagung menandakan kesuksesan produksi, sementara Gerakan Pangan Murah memastikan bahwa masyarakat juga dapat mengakses kebutuhan pokok lain, khususnya beras, dengan harga yang wajar.
Melalui program GPM ini, Polri berperan sebagai fasilitator yang menjembatani ketersediaan stok beras SPHP dari Bulog langsung ke tangan masyarakat. Kehadiran personel Polri di setiap titik penyaluran memastikan proses distribusi berjalan lancar, transparan, dan tepat sasaran, meminimalkan potensi penyelewengan dan penimbunan yang dapat memicu kenaikan harga.
Dengan sinergi antara peningkatan produksi hasil bumi dan kebijakan stabilisasi harga serta pasokan, Indonesia mengambil langkah maju yang solid dalam mewujudkan kedaulatan pangan. Upaya Polri ini bukan hanya sekadar tugas, melainkan sebuah bentuk kepedulian nyata yang berujung pada senyum lega di dapur-dapur keluarga Indonesia. Gerakan ini menjadi penanda bahwa negara hadir, memastikan setiap warganya memiliki akses yang memadai terhadap kebutuhan dasar, dari hasil panen hingga piring makan. (bp). #JawaTimur #MabesPolri #Polri #GPM
Sumber: Divisi Humas Polri