Rabu, 08 Oktober 2025

Kisah SMAN 1 Kenduruan Menaklukkan MEA 2025 dengan Inovasi Bisnis Berkelanjutan




​Tuban, MCE - Rabu, 8 Oktober 2025 — Gemuruh sorak-sorai kebanggaan membahana hingga ke pelosok Tuban. SMAN 1 Kenduruan sekali lagi mengukir tinta emas dalam lembar sejarahnya, kali ini di kancah kewirausahaan tingkat provinsi. Sekolah ini baru saja dinobatkan sebagai Juara 3 Kategori Perencanaan dan Pengembangan Usaha Berkelanjutan dalam ajang bergengsi Millennial Entrepreneur Award (MEA) 2025, sebuah kompetisi yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Podium kemenangan itu diraih setelah pertarungan ide bisnis yang sengit di Graha Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.


​Prestasi ini bukanlah kemenangan biasa; ia adalah bukti nyata keberhasilan program pendidikan yang fokus pada penciptaan generasi muda mandiri dan berdaya saing.


​Di balik capaian spektakuler ini, berdiri kokoh Tim Kewirausahaan SMAN 1 Kenduruan yang bernama KUS SERAFI. Mereka tidak datang dengan ide bisnis musiman, melainkan dengan sebuah inovasi yang menjawab tantangan zaman: usaha berkelanjutan.


​Dipimpin oleh sang ketua, M. Alvareza, bersama anggota timnya—Gina Rahman, Karel Jospian, Yasmin Muntaz, Muaviya, dan Novita Dewi—mereka menyajikan perencanaan usaha yang bukan hanya menguntungkan, tetapi juga bertanggung jawab terhadap lingkungan dan sosial. Dalam presentasinya, KUS SERAFI berhasil memukau dewan juri. Kedalaman riset, orisinalitas ide, dan strategi pengembangan bisnis jangka panjang yang mereka tawarkan membuat para juri tak ragu menempatkan SMAN 1 Kenduruan pada posisi tiga besar se-Provinsi Jawa Timur.


​MEA, sebagai panggung tahunan untuk siswa Program SMA Double Track, memang bertujuan menabur benih-benih wirausaha di kalangan milenial. Kompetisi ini menantang siswa untuk tidak hanya sekadar bermimpi, tetapi juga berani berinovasi dan menciptakan solusi bisnis yang berdampak nyata bagi masyarakat. KUS SERAFI telah membuktikan bahwa siswa-siswi dari Kenduruan, Tuban, memiliki kemampuan untuk menjadi arsitek masa depan dunia usaha.


​Kesuksesan ini tidaklah hadir tanpa fondasi yang kuat. Program Double Track di SMAN 1 Kenduruan menjadi melting pot bagi talenta-talenta muda ini. Di bawah koordinasi visioner Ibu Nur Ida Hasanatin, M.Pd. selaku Kepala Sekolah, dan dukungan administratif dari Bapak Sudjarwo, S.E., sekolah ini secara konsisten mendorong batas-batas kreativitas siswanya.


​"Kami sangat bangga atas prestasi yang diraih oleh tim KUS SERAFI. Ini menjadi bukti nyata bahwa peserta didik SMAN 1 Kenduruan mampu bersaing dan berinovasi dalam dunia kewirausahaan," ujar Ibu Nur Ida Hasanatin, M.Pd., dengan nada penuh syukur dan haru. "Semoga prestasi ini menjadi inspirasi bagi siswa lain untuk terus berkarya dan berani bermimpi besar."


​Peran vital juga diemban oleh tim pembimbing yang kompeten. Ibu Ika Dwi Safitri, Fasilitator Double Track, bersama para trainer andal—Ibu Asriani, S.Pd. (Trainer Tata Boga Pastry & Bakery) dan Ibu Setyorini, S.Pd. (Trainer Multimedia Desain Grafis)—menjadi mentor yang mengasah ide mentah menjadi rencana bisnis yang matang.


​Ibu Ika Dwi Safitri menambahkan, "Keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras, kreativitas, dan kolaborasi yang solid antara siswa dan pembimbing. Melalui MEA 2025, kami melihat semangat luar biasa dari siswa untuk mengembangkan ide bisnis yang tidak hanya menguntungkan tetapi juga memiliki dampak sosial dan lingkungan yang positif."


​Prestasi Juara 3 di MEA 2025 ini merupakan penegasan komitmen SMAN 1 Kenduruan. Mereka tidak hanya mencetak lulusan yang cerdas akademis, tetapi juga generasi muda yang kreatif, mandiri, dan siap tempur menghadapi kerasnya tantangan dunia usaha di era digital. Kisah KUS SERAFI adalah pemicu semangat bahwa batas-batas geografis bukanlah penghalang untuk mengukir prestasi gemilang. (bp). 

Artikel Terkait

Kisah SMAN 1 Kenduruan Menaklukkan MEA 2025 dengan Inovasi Bisnis Berkelanjutan
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email

Berita Terbaru