JAKARTA, MCE - Rabu sore yang berwibawa, tanggal 8 Oktober 2025, menjadi saksi bisu langkah krusial dalam memperkuat barisan terdepan diplomasi Republik Indonesia. Di bawah langit-langit agung Istana Negara, Presiden Prabowo Subianto memimpin upacara pelantikan yang sarat makna, secara resmi menyerahkan mandat kepada sepuluh Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (Dubes LBBP), serta satu Wakil Duta Besar yang akan menjadi wajah dan suara Indonesia di berbagai penjuru dunia.
Dengan khidmat, nama-nama terbaik bangsa satu per satu dikukuhkan, siap mengemban tugas berat sebagai perwakilan negara. Di antara mereka terdapat sosok-sosok yang akan menakhodai hubungan bilateral dengan negara-negara yang memiliki arti strategis, baik secara politik, ekonomi, maupun budaya.
Lukman Hakim Siregar kini resmi memegang kunci diplomasi di Suriah, sebuah penugasan yang menuntut keahlian dalam konteks geopolitik yang kompleks. Di sisi lain, hubungan dagang dan pertahanan yang erat dengan jiran dekat akan dipercayakan kepada Hotmangaradja Pandjaitan sebagai Dubes RI untuk Singapura. Jaringan Eropa yang penting akan diperkuat oleh Laurentius Amrih Jinangkung di Belanda dan Andi Rachmianto di Belgia, membuka peluang kerja sama yang lebih luas di Benua Biru.
Tidak hanya di Eropa dan Asia Tenggara, namun juga di wilayah Timur Tengah dan Asia Selatan. Kuncoro Giri Waseso ditugaskan ke Mesir, salah satu poros utama dunia Arab dan Afrika. Sementara itu, Syahda Guruh Langkah Samudera akan menjaga kepentingan Indonesia di Qatar, negara kunci dalam energi dan investasi global. Jalinan persahabatan di kawasan Kaukasus dipercayakan kepada Berlian Helmy di Azerbaijan.
Tentu saja, peran diplomatik di negara-negara yang memiliki ikatan sejarah dan kekerabatan tidak luput dari perhatian. Tonggak hubungan dengan Malaysia kini berpindah tangan ke Raden Dato Mohammad Iman Hascarya Kusumo, sementara Listyowati akan menjadi utusan di Nepal, mempererat hubungan di kawasan Himalaya.
Lengkap sudah formasi Duta Besar yang baru dilantik. Namun, tak kalah penting, Indonesia juga menempatkan Irene sebagai Wakil Dubes RI untuk Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Penempatan ini menegaskan betapa krusialnya hubungan Indonesia-Tiongkok, yang mencakup perdagangan masif, investasi besar, hingga isu-isu regional yang memerlukan koordinasi dan negosiasi yang cermat dan intensif.
Pelantikan ini bukanlah sekadar seremoni pergantian jabatan. Ini adalah langkah strategis diplomasi yang dicanangkan Presiden Prabowo, sebuah manuver untuk memperkuat genggaman Indonesia di kancah global. Para utusan baru ini membawa misi ganda: memperkuat hubungan bilateral, regional, dan multilateral dengan negara-negara sahabat, sekaligus memperluas peran dan pengaruh Indonesia sebagai negara besar yang aktif dan relevan di panggung internasional. Mereka adalah ujung tombak yang siap bekerja keras untuk memastikan bahwa kepentingan nasional Indonesia terlindungi, suara Indonesia didengar, dan potensi kolaborasi antar-bangsa terealisasi secara maksimal. Dengan formasi diplomatik yang segar dan tangguh ini, Indonesia siap menghadapi tantangan global dan mengambil posisi yang lebih tegas dalam percaturan dunia. (bp).
Sumber: Setkab RI
