LABUAN BAJO, MCE - Terpilihnya Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur menjadi Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) diikuti pembangun infrastruktur secara masiv. Hal itu dapat dilihat dari pemenuhan kebutuhan dasar seperti air minum, listrik serta layanan kesehatan yang berangsur baik oleh pemerintah setempat.
Hal terpenting lain sebagai penunjang pengembangan sektor pariwisata adalah pemenuhan kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) bagi putra-putri daerah yang mumpuni dalam mengisi sejumlah posisi dibidang ketenaga kerjaan pada sektor industri pariwisata Labuan Bajo.
Melalui masa studi yang singkat, pendidikan vokasi tingkat SMK hingga Perguruan Tinggi di Kabupaten ini juga telah berhasil mencetak sumber daya terampil yang siap bersaing di dunia usaha.
Terkait hal tersebut, adanya inisiasi pembentukan akselerator daerah oleh Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendapatkan apresiasi dari Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat.
Politeknik eLBajo Commodus yang berdiri sebagai pengampu Program Menara Vokasi 2021 akan terus menjadi lokomotif bagi gerbong pendidikan vokasi lainnya.
"Tantangan kita saat ini di tengah kemajuan pariwisata bukan lagi tentang partisipasi sekolah SMA/SMK, karena hingga saat ini di setiap kecamatan sudah tersedia SMA/SMK bahkan lebih dari dua. Begitu pula kehadiran Politeknik eLBajo juga menjawab persoalan partisipasi sekolah. Tugas Besar bersama saat ini adalah bagaimana SDM lokal yang tadinya sudah sekolah menjadi motor penggerak pembangunan ekonomi di Manggarai Barat," tutur Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Martinus Ban saat mewakili Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi pada acara Gebyar Menara Voaksi 2021.
Martinus mengungkapkan, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat, pembentukan akselerator daerah yang menjadi agenda utama dari Program Menara Vokasi menjadi upaya dalam menciptakan SDM lokal yang memiliki kompetensi, menguasai kemajuan teknologi, kreatif dan inovatif, yakni melalui kemitraan yang solid antarpemangku kepentingan di daerah.
Program Menara Vokasi juga sejalan dengan agenda kerja Pemerintah Manggarai Barat, yaitu mendorong kekuatan dan kemampuan sumber daya lokal dalam pembangunan ekonomi.
Keberadaan pendidikan vokasi diharapkan mampu mengatasi problem kualitas SDM dalam kaitannya dengan penyerapan tenaga kerja di pasar kerja lokal saat ini.
Martinus menambahkan, satuan pendidikan vokasi seperti perguruan tinggi vokasi dan SMK di dalam mengembangkan pendidikan vokasinya sangat diarahkan pada potensi sumber daya alam, termasuk jenis industri berbasis potensi lokal.
"Diharapkan kegiatan hari ini mampu mengurai kesenjangan dalam berbagai hal antara pendidikan dan dunia kerja. Kesenjangan ini meliputi empat dimensi, yaitu kompetensi, kualitas, komunikasi, dan kerja sama. Keluhankeluhan Industri atau pengguna lulusan vokasi Harus dijadikan spirit dan motivasi dalam pembangunan pendidikan. Tentunya pendidikan vokasi tidak boleh berdiri sendiri, tetapi sinergitas antara penghasil SDM dan penggunanya, yakni DUDI dan masyarakat harus memiliki hubungan yang harmonis, saling membutuhkan dan melengkapi," ujarnya.
Sementara itu Plt. Direktur Politeknik eLBajo Commodus, Andy lwaniswanto mengungkapkan, Program Menara Vokasi mengandung konsep kemitraan pentahelix, yakni melibatkan pemangku kepentingan (stakeholders) dari unsur satuan pendidikan vokasi, Pemerintah Daerah, dunia usaha dan dunia industri (DUDI), asosiasi, serta media massa.
Berdasarkan pertemuan-pertemuan yang telah dilakukan bersama unsur-unsur tersebut, Politeknik eLBajo Commodus selaku pengampu Program Menara Vokasi mampu memfasilitasi terjalinnya 43 MoU dan 50 MoA antara satuan pendidikan vokasi dengan DUDI dan stakeholders lainnya.
Jumlah stakeholders yang terlibat di Menara Vokasi Labuan Bajo sendiri sebanyak 7 satuan pendidikan vokasi, 21 DUDI, 11 Lembaga Pemerintah, 8 Asosiasi, dan 5 Media Massa.
Pada Gebyar Menara Vokasi yang merupakan puncak acara, Politeknik eLBajo juga mengadakan Job Fair yang baru pertama kali dilakukan di Kabupaten Manggarai Barat dari tanggal 7 Desember 2021 di kampus Politeknik eLBajo Commodus.
"Sampai hari ketiga, tercatat 479 orang pencari kerja yang melakukan interview di indus9 tri mitramitra yang terlibat. Semoga ini menjadi awal menghasilkan tenaga kerja berkualitas yang baik, kita secara bersamasama di masa depan, khususnya bagi daerah Labuan Bajo dan sektor pariwisatanya," tutup Andy.(Luo-76)*