Sabtu, 26 Maret 2022

Kunjung Wahyudi: Ada Lima Syarat Indonesia menjadi Negara Tangguh dalam Membangun SDM

Ket. Foto: Ketua Komnasdik Jatim Kunjung Wahyudi didampingi dr Firda Iragama (Putri Pendidikan Indonesia 2021, Mahasiswi Pascasarjana Kedokteran UNAIR) menghadiri Sarasehan Kebangsaan di gedung Balai Pemuda Surabaya. Jumat (25/3).



SURABAYA, MCE - Sarasehan Kebangsaan di gedung Balai Pemuda Surabaya yang diinisiasi Arek Suroboyo Bersatu (ASB-red) yang bertema 'Merajut Merah Putih menuju Indonesia Emas' menghadirkan Narasumber Kunjung Wahyudi Ketua Komisi Nasional Pendidikan (Komnas Pendidikan, Komnasdik, KNP-red) Provinsi Jawa Timur. Jumat (25/3/2022).


Pada giat itu ada tiga Narasumber, yaitu Kepala Staf Kepresidenan (KSP-red) Moeldoko, Politikus PDIP Budiman Soedjatmiko dan Ketua Komnasdik Jatim Kunjung Wahyudi.


Kunjung Wahyudi menyampaikan materi tentang 'Membangun Kecerdasan Tanpa Batas'. Menurutnya ada lima syarat agar Indonesia mampu menjadi Negara yang tangguh dalam membangun Sumber Daya Manusia yaitu:


Pertama, Sadar Tuhan yaitu kesadaran bahwa Tuhan Yang Maha Kuasa menciptakan manusia dan kehidupan dengan cinta-Nya. Sehingga manusia akan menjalani hidup dengan keyakinan dan sikap jujur dan ikhlas. Contoh: membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama serta kepercayaan terhadap Tuhan YME. Sadar Tuhan ini merupakan Pengamalan Sila 1 Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa.


Kedua, Sadar Diri yaitu kesadaran bahwa diri manusia diciptakan sama dengan lainnya dengan sifat kasih-Nya. Maka manusia akan menjalani hidup dengan percaya diri dalam sikap perilaku sopan, rendah hati dan tidak sombong. Contoh: mengakui persamaan hak atau kewajiban asasi tiap manusia, tanpa membedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, kedudukan sosial, jenis kelamin, warna kulit atau yang lainnya. Sadar Diri ini merupakan pengamalan Pancasila sila ke 2 yaitu Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab.


Ketiga, Sadar Hidup yaitu kesadaran bahwa hidup adalah karunia Tuhan yang diciptakan dengan sifat sayang-Nya. Maka manusia akan menjalani hidup dengan sikap tanggung jawab. Contoh: mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika. Sadar Hidup ini merupakan pengamalan Pancasila sila ke 3 yaitu Persatuan Indonesia



Keempat, Sadar Masalah yaitu kesadaran bahwa cara Tuhan untuk memperbaiki kesalahan manusia dan mengembalikan sifat cinta, kasih dan sayang-Nya, sehingga manusia akan memahami hikmah atas masalah yang menuntun kita menjadi manusia yang sabar, peduli dan cerdas. Contoh: mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan demi kepentingan bersama. Sadar Masalah ini merupakan pengamalan Pancasila sila ke 4 yaitu Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam permusyawaratan dan perwakilan


Kelima, Sadar Bahagia yaitu kesadaran bahwa bahagia adalah fitroh jiwa manusia, sehingga dalam menjalani hidup dengan gembira, murah hati dan bersyukur. Contoh: mengembangkan perbuatan yang luhur, mencerminkan sikap serta suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. Sadar Bahagia ini merupakan pengamalan Pancasila sila ke 5 yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.


Dikatakannya, jika lima kesadaran manusia tersebut bisa dijalankan secara benar maka bangsa kita akan bisa mewujudkan bangsa yang tangguh dan segera terwujudnya negara emas tahun 2045.


Salah satu peserta bertanya tentang pendidikan, kenapa pelajaran Sejarah dan Pendidikan Moral Pancasila sekarang tidak diberikan kepada anak-anak kita. Sedangkan kita dulu mendapatkan dan setiap hari Senin ada upacara bendera, sehingga rasa persatuan dan kesatuan berbangsa dan bernegara akan terus tumbuh.


Menanggapi pertanyaan itu Kunjung Wahyudi mengatakan bahwa di tahun 2018 Komnasdik Jawa Timur diajak berdiskusi dengan Sekretariat DPR RI membahas tentang Revisi Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (sisdiknas-red). 


Salah satu poin yg kita usulkan adalah memasukkan kembali ke dalam kurikulum mata pelajaran sejarah dan Pendidikan Pancasila. Sedangkan untuk upacara bendera dilakukan setiap hari Senin, kami Komnas pendidikan akan menyampaikan ke dinas terkait agar upacara tiap hari Senin bisa dilaksanakan di sekolah dan madrasah. (bp). 

Artikel Terkait

Kunjung Wahyudi: Ada Lima Syarat Indonesia menjadi Negara Tangguh dalam Membangun SDM
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email

Berita Terbaru

Kategori