Kamis, 26 Juni 2025

Buka Rembuk Stunting 2025, Bupati Tuban Ajak Generasi Muda Ikut Terlibat




Tuban, MCE - Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, SE., membuka kegiatan Rembuk Stunting Kabupaten Tuban tahun 2025 di Pendapa Krida Manunggal Tuban, Kamis (26/06).


 


Kegiatan ini dihadiri Wakil Bupati Tuban, Drs. Joko Sarwono, perwakilan Forkopimda Tuban, Sekda Tuban dan pimpinan OPD serta Camat.


 


Agenda rutin dari Dinkes P2KB Tuban ini diikuti Kepala Puskesmas, perwakilan perusahaan, akademisi, BKKBN Jatim, organisasi profesi, kader posyandu, organisasi perempuan, dan Duta GenRe. Pada kesempatan ini, juga dilakukan penandatanganan komitmen bersama pencegahan dan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Tuban.


 


Dalam sambutannya, Bupati Tuban, Mas Lindra mengungkapkan Rembuk Stunting menjadi wahana untuk kembali meneguhkan komitmen bersama dalam upaya pencegahan dan percepatan stunting di Kabupaten Tuban. Menurutnya, persoalan stunting menjadi tanggung jawab semua pihak. Karenanya, diperlukan aksi bersama yang terukur dan terarah agar membawa dampak nyata.


 


“Langkah pencegahan stunting harus didukung seluruh lapisan masyarakat, mulai dari instansi pemerintah, dunia usaha, organisasi profesi dan kemasyarakatan, hingga keluarga,” ungkapnya.


 


Lebih lanjut, perlu kolaborasi bersama dalam membangun generasi penerus. Peran perguruan tinggi di Kabupaten Tuban memberikan dampak positif dalam penurunan stunting. Melalui program KKN, civitas akademika dapat melakukan edukasi kepada masyarakat perihal langkah pencegahan prevalensi stunting.


 


Mas Lindra mengajak generasi muda di Kabupaten Tuban untuk turut serta mengampanyekan cegah stunting. Pelibatan generasi muda akan memberi sudut pandang dan pendekatan lain. Generasi muda harus terus edukasi tentang stunting sesuai dengan cara yang kekinian. Selain itu memberikan motivasi bagi anak untuk mampu mengejar cita-cita.


 


“Edukasi tidak hanya saat acara resmi, tapi juga saat sedang santai dan nongkrong bersama teman-teman,” jelasnya.


 


Bupati dua periode ini berharap kegiatan Rembuk Stunting 2025 menghasilkan legasi yang berdampak lebih besar. Salah satunya, mampu menelurkan inovasi dan langkah konkret dalam mencegah dan menurunkan stunting. “Sehingga tren penurunan stunting dapat terus berkelanjutan hingga Kabupaten Tuban benar-benar Zero Stunting,” harapnya.


 


Sementara itu, Kepala Dinkes P2KB Kabupaten Tuban, Esti Surahmi menjelaskan angka stunting di Kabupaten Tuban pada tahun 2024 adalah 11,3 persen, yang merupakan penurunan signifikan dari tahun-tahun sebelumnya. Penurunan angka prevalensi stunting terus mengalami penurunan sejak 2021. Pada tahun 2021, angka stunting mencapai 25,1 persen, kemudian menurun menjadi 24,9 persen pada tahun 2022, dan 17,8 persen pada tahun 2023.


 


“Angka prevalensi stunting di Kabupaten Tuban lebih baik dibandingkan Jawa Timur yaitu 14,7 persen maupun nasional yaitu 19,8 persen,” katanya.


 


Esti Surahmi menambahkan sebelum diadakan rembuk stunting tingkat kabupaten, telah dilakukan rembuk stunting di tingkat desa/kelurahan dan tingkat kecamatan. Hasil yang dicapai pada tiap tingkatan akan dikaji pada rembuk stunting tingkat Kabupaten. Dengan demikian, terjadi keselarasan program antara pemerintah daerah hingga pemerintah desa. (bp).

Artikel Terkait

Buka Rembuk Stunting 2025, Bupati Tuban Ajak Generasi Muda Ikut Terlibat
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email

Berita Terbaru

Kategori