BOJONEGORO, MCE - Sabtu, 11 Oktober 2025, bukan sekadar tanggal biasa dalam kalender pendidikan di Bojonegoro, melainkan puncak dari sebuah penantian panjang. Bumi Perkemahan Kwarran Bojonegoro kembali berdetak dengan semangat juang dan tawa riang ratusan Pramuka Penggalang dalam ajang Jambore Ranting Bojonegoro 2025. Ini adalah agenda akbar yang melibatkan siswa-siswi dari tingkat SD, MI, SMP, dan MTs se-Kecamatan Bojonegoro—sebuah pesta pramuka yang terakhir kali digelar sembilan tahun silam, tepatnya pada 2016.
Kebangkitan agenda ini adalah gebrakan baru yang menyegarkan dari Kwartir Ranting (Kwarran) Bojonegoro, sebuah komitmen kuat untuk kembali membumikan nilai-nilai kepramukaan dan persaudaraan di kalangan generasi muda. Jambore yang dikemas dalam kegiatan Perkemahan Jumat, Sabtu, dan Minggu (Persujami) ini berlangsung selama tiga hari penuh, mulai Jumat, 10 Oktober, hingga Minggu, 12 Oktober 2025.
Jambore Ranting kali ini memiliki nuansa istimewa. Seminggu sebelum tenda-tenda berdiri, aroma kompetisi dan dedikasi telah tercium. Seperti yang diungkapkan oleh Kak Nadiv, Pembina Pramuka dari MTsN 1 Bojonegoro, "Sebelum agenda ini, minggu lalu kita adakan tes. Pertemuan tes Pramuka Garuda golongan Siaga dan Penggalang dilaksanakan di SDN Kadipaten 1 dan 2."
Pernyataan ini menunjukkan bahwa Jambore ini menjadi muara dari serangkaian proses pembinaan yang intens. MTsN 1 Bojonegoro sendiri tidak tanggung-tanggung, mendelegasikan dua regu terbaik, total 16 peserta putra dan putri, yang sebagian besar adalah siswa kelas 8 dan 9 yang baru saja menempuh proses penempuhan Pramuka Garuda, tingkatan tertinggi bagi seorang Penggalang. Kehadiran mereka membawa semangat teladan dan kecakapan yang telah teruji.
Kemeriahan dan kelancaran kegiatan ini tak lepas dari perhatian penuh para pimpinan sekolah. Kepala MTsN 1 Bojonegoro dan Wakil Kepala Bidang Humas (Waka Humas) MTsN 1 Bojonegoro terlihat hadir, meninjau langsung dan memastikan seluruh kegiatan kepramukaan berjalan dengan baik dan sesuai koridor pendidikan karakter.
Lebih dari sekadar kompetisi dan uji kecakapan, Jambore Ranting ini menjadi wadah perekat. Pesan tulus dari para pegiat pramuka untuk Kwarran Bojonegoro adalah: teruslah mengadakan kegiatan ini agar silaturahmi antar-Gugus Depan dapat terus terjalin. Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, perkemahan di alam terbuka ini menjadi oase yang melatih kemandirian, kekompakan, dan rasa kebersamaan—nilai-nilai hakiki yang dibutuhkan untuk mencetak tunas bangsa yang tangguh dan berkarakter.
Jambore Ranting Bojonegoro 2025 bukan hanya tercatat sebagai agenda yang kembali digelar, tetapi sebagai penanda lahirnya kembali semangat persatuan, keterampilan, dan dedikasi tinggi di jantung Gerakan Pramuka Kecamatan Bojonegoro. (bp).