SURABAYA, MCE - Di ujung barat Kabupaten Tuban, tempat Jatirogo berbatasan langsung dengan Jawa Tengah, seringkali semangat dan potensi besar tersembunyi. Namun, kali ini, dua nama telah muncul dari bayang-bayang itu untuk membawa obor integritas dan kebanggaan bagi sekolah, komunitas, dan orang tua mereka. Mereka adalah Satria Gunawan dari kelas X-4 dan Adelyn Zaskia Prawina Sari dari kelas X-7 SMAN Jatirogo, dua pahlawan muda yang kini resmi menyandang status sebagai finalis seleksi Duta Antikorupsi tingkat Provinsi Jawa Timur. Rabu (19/11/2025).
Di bawah bimbingan penuh dedikasi dari pendamping mereka, Bapak Siswo Handoyo, S.P., kedua siswa SMAN Jatirogo (SMAJA) ini telah membuktikan bahwa jarak geografis bukanlah halangan untuk mengukir prestasi.
Perjalanan Satria dan Adelyn bukanlah hal yang mudah. Mereka mengawali langkahnya dalam seleksi Duta Antikorupsi tingkat kabupaten yang super ketat. Bayangkan, dari seluruh sekolah menengah atas di Kabupaten Tuban, hanya dua nama terbaik yang dipilih untuk mewakili daerah tersebut—dan kedua nama itu berasal dari SMAJA! Keberhasilan meloloskan dua perwakilan ini menjadi bukti nyata kualitas pembinaan dan semangat antikorupsi yang tertanam kuat di SMA Jatirogo.
Kini, tantangan sesungguhnya telah menanti. Diboyong langsung ke Ibu Kota Provinsi, Surabaya, Satria dan Adelyn berpartisipasi dalam babak penyisihan yang diselenggarakan oleh Dinas Provinsi Jawa Timur.
Selama tiga hari penuh, mulai Senin, 17 November hingga Rabu, 19 November 2025, fokus dan mental kedua duta ini diuji di tengah kemewahan dan tekanan kompetisi. Tempat yang menjadi saksi bisu perjuangan mereka adalah HARRIS Hotel & Conventions Bundaran Satelit Surabaya, berlokasi strategis di Jl. Mayjen HR. Muhammad No. 24.
Di sana, mereka bersaing dengan perwakilan terbaik dari puluhan kabupaten/kota lain se-Jawa Timur, mempresentasikan ide-ide segar, dan menguji pemahaman mereka tentang pentingnya nilai-nilai antikorupsi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Meskipun berasal dari daerah "pinggiran" yang mungkin tidak se-glamor kota besar, semangat Satria dan Adelyn tidak pernah surut. Mereka membawa mimpi besar Jatirogo dan tekad yang bulat untuk menunjukkan bahwa kejujuran dan integritas adalah milik semua, dari kota metropolitan hingga pelosok desa.
Kabar gembira ini disambut dengan sukacita dan dukungan penuh oleh seluruh keluarga besar SMAN Jatirogo. Dalam siaran persnya, Bapak Untung, selaku Waka Humas SMAN Jatirogo, menegaskan kebanggaan sekolah.
“Kami, keluarga besar SMAN Jatirogo, sangat antusias dan memberikan dukungan penuh kepada Ananda Satria dan Adelyn. Mereka adalah duta terbaik kami, pembawa obor integritas. Prestasi ini bukan hanya milik mereka, tapi juga kebanggaan Jatirogo, kebanggaan Sekolah, dan tentu saja, kebahagiaan bagi orang tua mereka. Kami berharap mereka terus melaju dan menjadi inspirasi bagi seluruh siswa SMAJA,” ujar Bapak Untung.
Perjalanan belum berakhir. Di tengah gemerlap lampu kota Surabaya, Satria dan Adelyn bertarung bukan hanya untuk sebuah gelar, tetapi untuk meneguhkan komitmen generasi muda Jawa Timur dalam memerangi korupsi. Mereka adalah simbol harapan, membuktikan bahwa dari mana pun Anda berasal, jika semangat dan integritas Anda kuat, Anda mampu mengguncang panggung terbesar sekalipun.
Mari kita nantikan dan doakan agar dua pahlawan muda dari SMAN Jatirogo ini dapat membawa pulang gelar bergengsi Duta Antikorupsi Provinsi Jawa Timur. (bp).
