BOJONEGORO, MCE - Di jantung Bojonegoro, para petani tembakau kini punya alasan untuk tersenyum lebar. Menghadapi gempuran cuaca ekstrem dan tantangan lahan yang menyusut, Pemerintah Kabupaten Bojonegoro melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) tak tinggal diam. Mereka meluncurkan gebrakan signifikan: Modernisasi Sektor Perkebunan.
Bukan sekadar wacana, upaya ini diwujudkan dalam bentuk bantuan alat dan mesin pertanian (Alsintan) canggih yang bersumber dari Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT). Alsintan ini bukan hanya sekadar besi, namun adalah investasi masa depan yang akan mendongkrak efisiensi pascapanen.
Bayangkan: Total 17 unit mesin perajang, 32 unit hand tractor, dan 5 unit cultivator telah disiapkan, bahkan diperkuat tambahan dari Provinsi Jawa Timur! Dan pada hari Kamis (11/12/2025), sebanyak 16 unit Hand Tractor Rotary, 5 unit mesin perajang, dan 4 unit cultivator diserahkan langsung kepada kelompok tani.
Langkah ini juga dibarengi dengan pendampingan intensif penerapan Good Agricultural Practices (GAP). Tujuannya jelas: memastikan hasil panen tembakau Bojonegoro tak hanya banyak, tapi juga berkualitas standar global.
Sebagaimana ditekankan oleh Zainal Fanani, Alsintan ini adalah aset bersama yang harus dirawat. Ini adalah kunci menuju peningkatan kesejahteraan seluruh anggota kelompok tani, bukan keuntungan segelintir individu. Dengan dukungan teknologi dan praktik terbaik, Bojonegoro siap membuktikan bahwa sektor pertaniannya tangguh, modern, dan menjanjikan panen yang berlimpah. (bp).
