TUBAN, MCE - Pemerintah Kabupaten Tuban melalui Bapperida gencar mempersiapkan strategi baru penanggulangan kemiskinan dan stunting. Dalam Diseminasi Hasil Riset Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru 2025, yang digelar di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban (10/12), Wakil Bupati Tuban, Drs. Joko Sarwono, menegaskan perlunya intervensi yang lebih tepat sasaran melalui data yang presisi.
Wabup Joko Sarwono mengapresiasi capaian daerah: angka stunting turun drastis menjadi 11,3% dan jumlah penduduk miskin berkurang. Kinerja ekonomi daerah pun menggembirakan, tumbuh hingga 4,98% di Triwulan II 2025.
Namun, kunci utamanya adalah langkah ke depan. Mulai awal 2026, Pemkab Tuban akan mengimplementasikan pendataan berbasis Posyandu sebagai pusat pemutakhiran data keluarga. Posyandu, yang dekat dengan masyarakat, akan menjadi garda terdepan dalam mengumpulkan data sosial ekonomi keluarga secara akurat.
“Kalau datanya kuat sampai tingkat keluarga, intervensi kita akan lebih tepat dan hasilnya bisa langsung dirasakan,” tegas Wabup Joko.
Strategi ini berfokus pada dua hal: peningkatan pendapatan keluarga dan pengurangan beban pengeluaran melalui layanan dasar. Dengan peran kader posyandu dan dukungan sistem aplikasi terpadu, Pemkab Tuban optimis dapat mempercepat penurunan kemiskinan secara signifikan. Diseminasi ini menjadi langkah awal untuk memperkuat kolaborasi seluruh OPD agar program 2026 berjalan lebih terarah dan memberikan manfaat langsung bagi masyarakat. (bp).
