Selasa, 16 Desember 2025

PEMKAB TUBAN DINOBATKAN SEBAGAI KABUPATEN TERBAIK DALAM PEMANFAATAN DATA PENDIDIKAN


 



Tuban, MCE – Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky menerima Penghargaan Kabupaten Terbaik dalam Pemanfaatan Data Pendidikan Anugerah Data dan Teknologi Informasi Pendidikan Tahun 2025 dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah pada Senin malam (15/12). Penghargaan ini diberikan kepada pemerintah daerah yang menunjukkan kinerja optimal dalam pengelolaan, kelengkapan, dan pemanfaatan data pendidikan.


 


Penghargaan tersebut diserahkan oleh  Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Fajar Riza Ul Haq kepada Bupati Tuban dalam acara pembukaan Rapat Koordinasi Data dan Teknologi Informasi Pendidikan bertema “Penguatan Ekosistem Data Pendidikan dan Digitalisasi Pembelajaran untuk Mewujudkan Indonesia Cerdas dalam Kerangka Asta Cita” yang digelar di Grand Sahid Jaya Jakarta, 15–18 Desember 2025.


 


Ikut hadir pada kegiatan ini Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban, Fien Roekmini Koesnawangsih, Kepala Sekolah UPT SMP Negeri 2 Bangilan, Sudarto beserta Operator UPT SMP Negeri 2 Bangilan, Syafi’i.


 


Anugerah ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas komitmen dan capaian Pemerintah Kabupaten Tuban dalam mengoptimalkan penyelenggaraan Satu Data Pendidikan, penerapan aplikasi Rumah Pendidikan, serta penguatan ekosistem data dan digitalisasi pembelajaran. Selain Bupati Tuban, penghargaan juga diterima oleh Gubernur DKI Jakarta, Gubernur Jawa Tengah, Gubernur Sulawesi Utara, Bupati Blitar, dan Bupati Banyumas.


 


Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah dalam sambutannya mengatakan, penghargaan tersebut merupakan bentuk apresiasi atas kerja panjang para pegiat pendidikan dalam membangun kebijakan berbasis data. “Jangan melihat nilai yang kami berikan, tetapi apresiasi tulus kepada para pejuang pendidikan,” ujarnya.


 


Ia menekankan pentingnya membangun literasi data, mulai dari mencari, memverifikasi, hingga menganalisis data. Menurut dia, kebijakan pendidikan harus dibangun di atas data yang kuat dan valid agar tepat sasaran.


 


Wamendikdasmen juga  menegaskan pentingnya sinergi antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan data pendidikan yang akurat, terintegrasi, dan dapat dimanfaatkan secara optimal dalam perumusan kebijakan. Menurutnya, ekosistem data yang kuat menjadi fondasi utama dalam mewujudkan pembelajaran digital yang inklusif dan berkualitas.


 


Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky menyampaikan bahwa penghargaan ini merupakan hasil kerja kolaboratif seluruh pemangku kepentingan pendidikan di Kabupaten Tuban. Ia menegaskan komitmen Pemkab Tuban untuk terus memperkuat tata kelola data dan pemanfaatan teknologi sebagai bagian dari transformasi layanan pendidikan.


 


“Saya sampaikan terima kasih dan apresiasi kepada semua stakeholder pendidikan di Kabupaten Tuban, sekaligus mengingatkan bahwa data pendidikan yang valid dan terintegrasi adalah kunci agar kebijakan tepat sasaran. Digitalisasi bukan sekadar penggunaan aplikasi, tetapi membangun ekosistem pembelajaran yang adaptif dan berkelanjutan,” ujar Mas Lindra sapaan akrab Bupati Tuban.


 


Sejumlah langkah konkret telah dilakukan Pemkab Tuban. Pada tahun 2024, Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Pendidikan terkait penguatan data backbone Dapodik yang dikelola Pusdatin. Kerja sama ini memastikan kelancaran, keutuhan, dan sinkronisasi data pendidikan daerah dengan basis data nasional.


 


Selain itu, Tuban secara aktif memanfaatkan aplikasi Verval ATS (Anak Tidak Sekolah) dari Pusdatin Kemendikdasmen untuk menjamin keakuratan dan keabsahan data peserta didik sesuai kondisi riil di lapangan. Data tersebut menjadi dasar penting dalam pengambilan keputusan, alokasi sumber daya, serta pelaksanaan program lintas sektor yang tepat sasaran.


 


Pemkab Tuban juga mengoptimalkan pemanfaatan akun belajar.id sebagai single sign-on ke berbagai platform pendidikan digital, termasuk Google Workspace for Education, dan Rumah Pendidikan. Langkah ini mendukung kolaborasi pembelajaran, pengelolaan kelas digital, serta peningkatan kompetensi guru secara berkelanjutan.


 


Dukungan pembelajaran interaktif diperkuat melalui pemanfaatan Papan Interaktif bantuan Pemerintah Pusat yang memungkinkan proses belajar lebih menarik, kolaboratif, dan sesuai dengan beragam gaya belajar siswa. Sementara itu, penggunaan aplikasi Rumah Belajar menjadi sarana integrasi layanan pendidikan digital, mulai dari akses materi dan bank soal bagi siswa, pengembangan kompetensi guru, hingga pengelolaan data sekolah secara terstruktur.


 


Dengan berbagai inovasi tersebut, Pemkab Tuban dinilai berhasil membangun ekosistem data pendidikan dan digitalisasi pembelajaran yang terintegrasi. Penghargaan ini sekaligus menjadi dorongan untuk terus meningkatkan kualitas layanan pendidikan demi mewujudkan sumber daya manusia Tuban yang unggul dan berdaya saing. (bp). 

​Skandal Lelang Proyek Rel Kereta Api, PPK Balai Teknik Perkeretaapian Sumatera Utara Diduga Raup Rp12,12 Miliar




​Jakarta, MCE, 15 Desember 2025 – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menggebrak dengan menetapkan dan menahan tersangka baru dalam kasus korupsi proyek pembangunan dan pemeliharaan rel kereta api di wilayah Sumatera Utara.


​Dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang berhasil membongkar praktik culas di sektor pengadaan barang dan jasa ini, KPK telah menetapkan total 18 orang sebagai tersangka. Salah satu yang menjadi sorotan utama adalah inisial MC, yang menjabat sebagai Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) periode 2021-2024 di Balai Teknik Perkeretaapian Sumatera Bagian Utara, Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan.


​MC diduga kuat menjadi aktor kunci dalam aksi pengondisian lelang proyek pembangunan jalur kereta api, termasuk proyek krusial seperti Jalur Bandar Tinggi-Kuala Tanjung dan Jalur Kisaran-Mambang Muda. Aksi ini disinyalir dilakukan demi meraup keuntungan pribadi.

Berikut adalah dugaan alur kejahatan yang dilakukan MC:
​1. Penentuan Pemenang Sepihak: MC secara sepihak memilih dan menentukan calon pemenang lelang, mendasarkannya pada perusahaan yang pernah mengerjakan proyek di lingkungan Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) sebelumnya.
​2. Arahkan Pembagian Proyek: Sebelum lelang dimulai, MC diduga bertemu dengan calon pemenang untuk "membagi proyek" ke dalam paket-paket pekerjaan dan mengarahkan peserta lelang agar tidak saling mengganggu atau berkompetisi ketat.
​3. Bocorkan Rahasia Tender: Informasi krusial seperti Harga Perkiraan Sementara (HPS) dan spesifikasi teknis proyek dibocorkan kepada pihak tertentu.
​4. Koordinasi Curang: Berkoordinasi dengan kelompok kerja (Pokja) untuk memastikan perusahaan yang telah ditentukan sebelumnya dapat memenangkan lelang.
​5. Koordinator Uang Haram: MC diduga menunjuk inisial DRS (Direktur PT IPA/Swasta), yang kini telah divonis 3 tahun penjara, sebagai 'lurah' untuk mengumpulkan uang dari para pemenang lelang yang sudah diatur.


​Atas perbuatan pengondisian yang dilakukannya, MC diduga menerima uang dari pihak swasta pemenang lelang dengan total fantastis mencapai Rp12,12 Miliar.


​KPK menegaskan bahwa kasus korupsi di sektor pengadaan barang dan jasa merupakan kasus terbanyak yang mereka tangani, khususnya terkait penyuapan. Melalui program pencegahan seperti Monitoring, Controlling, Surveillance for Prevention (MCSP) dan Survei Penilaian Integritas (SPI), KPK terus berupaya mendorong perbaikan sistem di instansi terkait agar dapat menerapkan transparansi dan akuntabilitas dalam prosesnya. (bp).  #PenindakanKPK

​Bojonegoro Beraksi, 87 Sekolah & 5 Desa Raih Penghargaan Lingkungan Hidup, Wujud Nyata Sinergi Lintas Sektor




​Bojonegoro, 16 Desember 2025 - Komitmen terhadap kelestarian lingkungan di Kabupaten Bojonegoro kembali menorehkan prestasi membanggakan. Sebanyak 87 sekolah dan 5 desa sukses menerima Penghargaan Lingkungan Hidup dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro.


​Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi atas upaya pelestarian lingkungan yang dilakukan secara konsisten oleh Sekolah Adiwiyata, Desa Berseri, dan Desa Proklim. Acara penganugerahan yang berlangsung khidmat di Pendopo Malowopati, Pemkab Bojonegoro, menjadi penanda bahwa gerakan hijau telah mengakar kuat di Bumi Angling Dharma.


​Dalam sambutannya, Bupati Bojonegoro secara tegas menekankan pentingnya sinergi lintas sektor. Keberhasilan ini bukanlah milik satu pihak, melainkan hasil kolaborasi erat antara Dinas Lingkungan Hidup (DLH), institusi pendidikan, dan seluruh elemen masyarakat desa. Sinergi inilah yang menjadi kunci untuk mewujudkan Bojonegoro yang lebih hijau, bersih, dan berkelanjutan di masa depan. Penghargaan ini menjadi motivasi bagi semua pihak untuk terus meningkatkan kepedulian dan aksi nyata dalam menjaga alam. (bp). 

Senin, 15 Desember 2025

​Tuban Mengguncang Jawa Timur, Raih Juara Terbaik II Partisipasi TKA Paket C, Bukti PKBM Tak Boleh Dipandang Sebelah Mata





​TUBAN, MCE - Senin, 15 Desember 2025 menjadi hari bersejarah yang penuh kebanggaan bagi dunia pendidikan non-formal di Kabupaten Tuban. Kerja keras dan soliditas yang selama ini terjalin erat akhirnya membuahkan hasil manis.

Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban berhasil meraih Juara Terbaik II Tingkat Provinsi Jawa Timur atas capaian partisipasi terunggul dalam pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik (TKA) untuk Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) jenjang Paket C.


​Anugerah bergengsi ini diserahkan langsung oleh Gubernur Jawa Timur didampingi oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Momen istimewa penyerahan penghargaan ini berlangsung di Malang, di mana Plt. Kabid PAUD dan PNF Dinas Pendidikan Kabupaten Tuban, Bapak Willy Kurniawan, M.Pd., didapuk mewakili seluruh insan pendidikan di Tuban.


​Prestasi ini membuktikan satu hal: PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) di Tuban sama sekali tidak boleh dipandang sebelah mata.


​Capaian luar biasa ini tak lepas dari respon cepat dan kesadaran tinggi lembaga pendidikan non-formal di Tuban. Berdasarkan Permendikdasmen Nomor 9 Tahun 2025 tentang TKA, seluruh siswa kelas akhir wajib mengikuti asesmen ini.


​Sebanyak 35 lembaga PKBM se-Kabupaten Tuban secara serentak dan penuh semangat telah melaksanakan TKA untuk jenjang Paket C pada 8-9 November lalu. Tingginya angka partisipasi inilah yang mengantarkan Tuban berdiri di podium juara. Ini adalah perwujudan nyata dari kerja sama yang solid antara seluruh kepala dan pengelola lembaga PKBM.


​PKBM adalah garda terdepan yang menyediakan pendidikan non-formal yang sangat dibutuhkan, membantu masyarakat meningkatkan keterampilan, pengetahuan, dan membuka akses pendidikan bagi mereka yang kesulitan menjangkau pendidikan formal.


​Perlu diketahui, TKA merupakan inisiatif krusial dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) melalui Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP). Tes ini dirancang untuk:
1. ​Memperkuat Profil Lulusan: Memastikan capaian kompetensi dasar peserta didik merata di seluruh Indonesia.
​2. Standar Capaian Akademik: Menyediakan laporan capaian akademik individu yang terstandar, sangat penting untuk proses seleksi dan perbandingan yang adil.


​Dengan kesuksesan di jenjang Paket C, harapan kini tertuju pada pelaksanaan TKA untuk jenjang Paket B dan A yang akan diselenggarakan pada April 2026.


​Harapannya, semangat dan partisipasi ini akan terus meningkat demi lebih mengukuhkan eksistensi dan peran strategis PKBM di setiap kecamatan di Kabupaten Tuban. (bp) 

Sumber: M. Ali N. B

SALSA SABILILLAH, ATLET MUDA TUBAN PERSEMBAHKAN MEDALI SEA GAMES 2025

 



Tuban, MCE – Nama Salsa Sabilillah kembali mengharumkan Kabupaten Tuban di ajang olahraga internasional. Atlet sepak takraw asal Desa Prunggahan, Kecamatan Semanding, ini menjadi bagian Tim Nasional Sepak Takraw Putri Indonesia yang berhasil meraih medali perunggu pada nomor beregu SEA Games 2025 Thailand.


 


Bertanding di Gimnasium Kota Nakhon Pathom, Sabtu (14/12), Salsa tampil penuh semangat bersama tim menghadapi ketatnya persaingan negara-negara Asia Tenggara. Meski langkah tim harus terhenti di babak semifinal, raihan medali perunggu tetap menjadi pencapaian penting bagi tim nasional dan kebanggaan bagi Kabupaten Tuban.


 


Salsa yang saat ini masih di Thailand mengungkapkan rasa syukur atas hasil yang diraih. Ia mengaku tidak pernah membayangkan dapat melangkah hingga ke level SEA Games, mengingat latar belakangnya sebagai anak desa yang meniti karier olahraga dari bawah.


 


“Alhamdulillah, saya sangat bersyukur bisa sampai di titik ini. Saya tidak menyangka bisa berada di posisi sekarang, berawal dari anak desa biasa. Medali ini saya persembahkan untuk orang tua saya, untuk Tuban, Jawa Timur, dan semua yang sudah mendoakan serta mendukung saya,” ujar Salsa, Senin (15/12).


 


Ia menambahkan, pencapaian tersebut merupakan hasil dari persiapan panjang dan latihan intensif yang dilakukan bersama tim nasional sejak awal Agustus 2025. Sebelum pertandingan resmi, Tim Indonesia juga menjalani dua kali uji tanding di Thailand sebagai bagian dari pematangan strategi.


 


“Persiapan kami cukup lama, mulai awal Agustus. Sebelum SEA Games, tim Indonesia juga melaksanakan uji tanding di Thailand sebanyak dua kali,” jelasnya.


 


Salsa berharap hasil yang diraih menjadi motivasi untuk tampil lebih baik pada nomor-nomor pertandingan selanjutnya. “Semoga ke depan Indonesia bisa meraih hasil yang lebih baik lagi,” tuturnya.


 


Perjalanan Salsa mencerminkan proses pembinaan atlet yang berkelanjutan. Ia menempuh pendidikan di SDN Prunggahan 03, SMPN 1 Semanding, SMA Negeri Olahraga Jawa Timur Sidoarjo, dan saat ini melanjutkan studi di Universitas PGRI Adi Buana Surabaya.


 


Sejumlah prestasi nasional pun telah ditorehkan, di antaranya Juara 1 Team Double Event Pra-PON XXI Jateng 2023, Juara 1 Regu PON XXI Aceh–Sumut 2024, serta Juara 1 Double Event Pomnas Jateng 2025.


 


Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga Serta Pariwisata (Disbudporapar) Kabupaten Tuban, Mohammad Emawan Putra, menyampaikan apresiasi atas capaian atlet muda Tuban tersebut. Menurutnya, prestasi Salsa menjadi bukti bahwa atlet daerah mampu bersaing dan berkontribusi nyata di level internasional.


 


“Prestasi ini menjadi kebanggaan Tuban, Jatim dan Indonesia serta diharapkan dapat menginspirasi generasi muda Tuban untuk terus berprestasi melalui olahraga,” pungkasnya. (bp).

17 SEKOLAH DI TUBAN RAIH PENGHARGAAN ADIWIYATA NASIONAL DAN MANDIRI 2025




Tuban, MCE – Prestasi membanggakan kembali ditorehkan dunia pendidikan Kabupaten Tuban. Sebanyak 17 sekolah dari berbagai jenjang berhasil meraih Penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional dan Adiwiyata Mandiri Tahun 2025. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup RI pada Kamis (11/12) di Gedung Sasono Utomo, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta.


 


Sebanyak sembilan sekolah menerima Penghargaan Sekolah Adiwiyata Mandiri, yakni SMPN 1 Semanding, SMPN 1 Grabagan, SMPN 5 Tuban, SMKN 3 Tuban, SMPN 1 Kerek, MTsN 1 Tuban, SMAN 1 Rengel, SMPN 1 Jenu, dan SMPN 2 Palang. Sementara itu, delapan sekolah lainnya meraih Penghargaan Sekolah Adiwiyata Nasional, yaitu SMPN 6 Tuban, SMPN 3 Tuban, SMKN Jatirogo, SDN Semanding, SMPN 1 Tuban, SMPN 1 Kenduruan, SMAN 5 Tuban, serta SMPN 1 Plumpang.


 


Capaian 17 sekolah pada tahun 2025 ini menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 112,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2024, Kabupaten Tuban tercatat memiliki delapan sekolah penerima penghargaan Adiwiyata Nasional dan Mandiri. Peningkatan tersebut menegaskan semakin kuatnya komitmen bersama dalam penguatan pendidikan lingkungan hidup di sekolah.


 


Menteri Lingkungan Hidup RI, Dr. Hanif Faisol Nurofiq, menegaskan bahwa pendidikan lingkungan hidup merupakan fondasi penting dalam menjawab tantangan krisis iklim global. Ia menilai, sekolah memiliki peran strategis dalam membentuk kesadaran dan karakter generasi muda agar lebih peduli terhadap lingkungan, terutama di tengah meningkatnya ancaman bencana ekologis di berbagai daerah.


 


Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Perhubungan Kabupaten Tuban, Anthon Trilaksono, saat dikonfirmasi Senin (15/12), menyampaikan apresiasi atas capaian tersebut.


 


“Kami sangat mengapresiasi dan turut berbangga atas prestasi 17 sekolah di Kabupaten Tuban yang berhasil meraih penghargaan Adiwiyata Nasional dan Mandiri. Ini adalah hasil kerja bersama dan komitmen kuat seluruh pihak,” ujarnya.


 


Lebih lanjut Anthon menegaskan, keberhasilan tersebut tidak lepas dari sinergi DLHP, Dinas Pendidikan, Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Kementerian Agama, pihak swasta, serta komitmen seluruh warga sekolah.


 


“Kunci utama keberhasilan sekolah Adiwiyata adalah konsistensi. Pembiasaan perilaku ramah lingkungan harus terus dijaga dan berkelanjutan agar benar-benar tertanam dan melahirkan generasi yang peduli lingkungan,” tambahnya.


 


Sebagai informasi, Program Adiwiyata mengimplementasikan lima aspek utama Perilaku Ramah Lingkungan Hidup (PRLH), meliputi kebersihan dan sanitasi, pengelolaan sampah, konservasi keanekaragaman hayati, penghematan dan konservasi energi, serta penghematan dan konservasi air. Program ini menjadi instrumen strategis dalam membangun budaya peduli lingkungan sejak dini di lingkungan sekolah. (bp).

​"Jaranan Turonggo Mudo Kencono" Ukir Sejarah di 'Luminous Festival 2025': SMKN 1 Kediri Buktikan Pendidikan Vokasi Tetap Berbudaya




​KEDIRI, MCE - Hari ini, tanggal 15 Desember 2025, SMKN 1 Kediri sekali lagi membuktikan bahwa pendidikan kejuruan dan pelestarian budaya bangsa dapat berjalan beriringan dengan megah. Di panggung bergengsi Luminous Festival 2025, Unit Kegiatan Siswa "Jaranan Turonggo Mudo Kencono" tampil memukau, memamerkan kekayaan seni tradisional Jawa Timur.


​Acara semakin istimewa dengan kehadiran langsung Bapak Kepala Sekolah, Edy Suroto, S.Pd., M.M., yang tak hanya hadir sebagai penonton, namun turut ambil bagian dalam pagelaran. Dalam momen yang mempesona, beliau tampil membawakan tembang jula-juli yang merdu. Lantunan suaranya sontak menghipnotis seluruh civitas akademika dan penonton yang hadir, menciptakan suasana haru sekaligus bangga.


​Acara itu memperlihatkan betapa kentalnya semangat kebersamaan dan kecintaan terhadap budaya. 


​Meskipun SMKN 1 Kediri fokus mencetak lulusan yang terampil di bidang kejuruan dan siap kerja, mereka tidak pernah melupakan akar budaya bangsa. Pagelaran ini adalah manifestasi nyata dari tagline sekolah: "SMK Berani, Berakhlak Mulia dan Mumpuni" serta komitmen pada "Pendidikan Bermutu Untuk Semua" yang senantiasa "Ramah". (bp). 

Berita Terbaru