Banyuwangi, MCE – Upaya edukasi kesehatan di kalangan remaja terus digencarkan. Kamis (17/7/2025), mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Unej Membangun Desa (KKN UMD) Blambangan menggelar kegiatan sosialisasi HIV-AIDS di aula SMK 17 Agustus 1945, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi.
Kegiatan ini menyasar siswa-siswi kelas 10 sebagai bentuk edukasi dini terkait bahaya HIV-AIDS, cara penularan, dan upaya pencegahan yang efektif. Kegiatan berlangsung bersamaan dengan demo ekstrakurikuler sekolah, menciptakan suasana yang aktif dan interaktif.
Sebelum sesi sosialisasi dimulai, seluruh peserta mengikuti apel pagi dalam rangka memperingati Hari Kesadaran Nasional, yang rutin dilaksanakan setiap tanggal 17. Apel ini menjadi momen refleksi untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan kepedulian sosial di kalangan pelajar.
Materi sosialisasi disampaikan secara lugas dan komunikatif oleh mahasiswa KKN, mencakup definisi HIV dan AIDS, mitos dan fakta seputar penularan, tanda dan gejala klinis, serta pendekatan pencegahan berbasis konsep ABCD+E (Abstinence, Be Faithful, Condom, Drugs No, dan Education).
Kegiatan semakin menarik dengan adanya sesi tanya jawab berhadiah. Antusias para peserta sangat tinggi, banyak siswa aktif menjawab dan bertanya demi mendapatkan doorprize yang telah disiapkan panitia.
Kehadiran petugas Puskesmas Muncar sebagai mitra kegiatan juga memberikan penjelasan tambahan yang berbasis data dan pengalaman lapangan, memperkaya pemahaman peserta didik.
Menariknya, acara ditutup dengan sesi pembuatan konten edukatif bersama. Mahasiswa KKN dan siswa SMK bekerja sama menciptakan materi kampanye digital bertema pencegahan HIV-AIDS yang nantinya akan disebarluaskan melalui media sosial sekolah dan komunitas pelajar.
Koordinator Desa KKN UMD Blambangan, Amril, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen mahasiswa dalam mendukung program pemerintah di bidang kesehatan remaja. “Kami ingin membekali adik-adik pelajar dengan pengetahuan yang benar dan berbasis data, agar mereka mampu menjaga diri dan menjadi agen edukasi bahaya HIV-AIDS di lingkungan sekitarnya,” ujarnya.
Dengan terselenggaranya sosialisasi ini, diharapkan kesadaran generasi muda terhadap isu HIV-AIDS semakin meningkat, sekaligus menjadi langkah pasti dalam membangun lingkungan remaja yang sehat dan berdaya.
(S.H./MCE)