Tuban, MCE — Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Cabang Tuban sukses menggelar Musyawarah Cabang (Muscab) VIII tahun 2025 di Pendapa Kridha Manunggal Tuban, Rabu (28/5). Kegiatan ini merupakan forum tertinggi pengambilan keputusan organisasi di tingkat kabupaten, sekaligus momentum strategis untuk konsolidasi internal, regenerasi kepemimpinan, dan penguatan peran bidan dalam pembangunan kesehatan daerah.
Muscab kali ini diikuti oleh 668 peserta dari berbagai tingkatan kepengurusan IBI serta tamu undangan. Mengusung tema “Satukan Langkah dalam Transformasi Kesehatan untuk Penguatan Layanan Kebidanan Berkesinambungan Berbasis Bukti”, kegiatan diawali dengan seminar ilmiah yang menghadirkan dr. Arief Alamsyah, MARS., dari Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, dengan topik “Menjaga Sikap Positif Terhadap Kebijakan dan Profesi Kebidanan.”
Ketua IBI Cabang Tuban periode 2018–2023, Bdn. Hj. Cucuk Turyatiningsih, SST., menyampaikan bahwa Muscab merupakan forum pertanggungjawaban pengurus sebelumnya serta wadah konsolidasi seluruh elemen organisasi. Hingga Mei 2025, jumlah anggota IBI Tuban tercatat sebanyak 920 orang, dengan 304 di antaranya telah menempuh pendidikan profesi.
“In syaa Allah teman-teman punya semangat tinggi untuk melanjutkan pendidikan. Kami juga mengucapkan terima kasih atas kemudahan perizinan sekolah yang telah diberikan,” ujar Cucuk. Ia juga mengapresiasi dukungan dari Dinkes P2KB Tuban dan pemangku kepentingan lainnya dalam mendorong layanan kesehatan ibu dan anak.
Kepala Dinas Kesehatan dan P2KB Kabupaten Tuban, Dra. Esti Surahmi, Apt., dalam sambutannya menyebut bidan desa sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan hingga pelosok. Ia memuji kontribusi para bidan dalam penurunan angka kematian ibu dan bayi serta keberhasilan menekan prevalensi stunting di Kabupaten Tuban.
“Menurut Survei Status Gizi Indonesia 2024, prevalensi stunting di Kabupaten Tuban turun menjadi 11,3 persen—lebih rendah dari rata-rata Provinsi Jatim (14,7%) dan nasional (19,8%),” jelas Esti. Ia menegaskan perlunya sinergi lintas sektor untuk menjaga capaian tersebut.
Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, melalui sambutan video, juga menyampaikan apresiasinya terhadap peran strategis IBI dalam pembangunan kesehatan. Ia mengucapkan terima kasih khusus kepada Ketua IBI periode 2018–2023, Ibu Cucuk Turyatuningsih, atas dedikasi luar biasa dalam meningkatkan kualitas pelayanan, pendidikan kebidanan, serta advokasi profesi.
“Peran IBI di bawah kepemimpinan Ibu Cucuk sangat kami apresiasi. Semoga semangat pengabdian ini terus diwariskan dan menjadi inspirasi bagi pengurus baru,” ujar Bupati Lindra.
Sebagai puncak acara, Muscab VIII menetapkan Rukmini, A.Md.Keb., S.K.M., M.M. sebagai Ketua IBI Cabang Tuban periode 2023–2028. Dalam sambutan perdananya, Rukmini menyampaikan rasa syukur atas amanah tersebut, meskipun sebelumnya ia sempat merasa belum siap karena akan memasuki masa purna tugas.
“Banyak yang lebih muda dan lebih mampu, tapi Allah SWT berkehendak lain. Amanah ini saya terima dengan penuh tanggung jawab dan harapan akan bimbingan dari para senior,” ungkap Rukmini tulus.
Ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dan penguatan semangat pelayanan serta profesionalisme di kalangan anggota IBI. “Kami tidak bisa berjalan sendiri. Mari kita bekerjasama dengan semangat sehati-sejiwa,” tambahnya.
Sekretaris Dinkes P2KB, dr. Atiek Supartiningsih yang hadir saat pelantikan mewakili Pemkab Tuban menyampaikan ucapan selamat kepada Ketua dan pengurus baru, serta berharap IBI semakin solid dalam mendukung program strategis pemerintah daerah, terutama dalam penurunan AKI, AKB, stunting, dan peningkatan layanan kesehatan reproduksi.
Penutupan Muscab ditandai dengan semangat solidaritas yang tinggi, termasuk kehadiran perwakilan IBI dari Bojonegoro, Lamongan, dan Gresik. Rukmini menyampaikan harapan agar kolaborasi lintas daerah dapat terus diperkuat demi kemajuan profesi kebidanan dan peningkatan kualitas hidup masyarakat. (bp).
