BOJONEGORO, MCE - Udara dingin khas pegunungan Pacet, Mojokerto, menyambut pagi di hari kedua kegiatan Basic Leadership yang diselenggarakan oleh MTsN 1 Bojonegoro tahun 2025. Jika hari pertama diisi dengan teori dan diskusi di ruangan, pagi yang cerah ini menjadi panggung utama bagi para siswa untuk menguji nyali, kekompakan, dan naluri kepemimpinan mereka di medan sesungguhnya: arus sungai alami.
Tepat di bawah sinar mentari yang mulai menghangatkan, ratusan siswa MTsN 1 Bojonegoro memulai sesi tracking atau penjelajahan yang paling dinanti. Mereka ditantang untuk menelusuri alur sungai yang membelah Pacet, sebuah rute yang penuh dengan batu licin, arus air yang sesekali menguat, dan tantangan alam yang mendidik. Setiap langkah di sungai bukan hanya sekadar berjalan, melainkan pelajaran berharga tentang pengambilan keputusan, manajemen risiko, dan dukungan tim. Seorang pemimpin yang baik harus mampu memastikan setiap anggotanya selamat dan bergerak maju, dan tantangan sungai ini adalah ujian nyali dan tanggung jawab yang nyata.
"Kegiatan ini sengaja kami rancang di alam terbuka dengan medan yang menantang," ujar Kepala MTsN 1 Bojonegoro, Saifuddin Yulianto, dalam pers rilis yang diterima media ini pada Kamis, 6 November 2025. "Menyusuri sungai seperti ini melatih fisik, mental, sekaligus menumbuhkan rasa kebersamaan. Ketika satu siswa tergelincir, yang lain wajib membantu. Inilah esensi dari kepemimpinan dan teamwork yang ingin kami tanamkan."
Selesai menaklukkan arus sungai, puncak kenikmatan dari petualangan ini pun tiba: sarapan di alam bebas. Mereka menggelar hidangan sederhana di atas bebatuan besar, tepat di tepi sungai dengan gemericik air yang jernih. Aroma masakan yang berpadu dengan udara segar pegunungan menciptakan suasana sarapan yang tak ternilai harganya. Anak-anak menikmati setiap suapan nasi dan lauk pauk, merasakan kenikmatan yang jauh berbeda dari sarapan di ruang makan.
Momen ini, menurut Saifuddin Yulianto, bukan sekadar mengisi perut, melainkan bagian dari proses pembelajaran. "Sarapan di pinggir kali dengan aliran air yang sangat alami ini memberikan pengalaman berharga. Mereka belajar bersyukur, menikmati keindahan alam, sekaligus menyadari bahwa kenikmatan paling sederhana sekalipun bisa menjadi luar biasa ketika dinikmati bersama setelah perjuangan," tambahnya.
Melalui kegiatan tracking dan sarapan di alam, MTsN 1 Bojonegoro tidak hanya mencetak siswa berprestasi di bidang akademik, tetapi juga menyiapkan mereka menjadi calon pemimpin yang tangguh, peduli, dan berani menghadapi segala rintangan, seperti aliran sungai yang harus mereka taklukkan pagi itu. Pengalaman ini dipastikan akan menjadi memori indah dan bekal karakter yang melekat dalam diri setiap peserta. (bp).
