TUBAN, MCE, 7 November 2025 – Aroma tanah basah berpadu dengan semangat gotong royong pagi ini menyelimuti area Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) Jatirogo. Bukan suara bel tanda pelajaran, melainkan keriuhan tawa dan bunyi cangkul kecil yang mendominasi, menandai dimulainya agenda rutin "Jumat Bersih".
Pada Jumat yang cerah dan penuh berkah ini, fokus utama kegiatan kebersihan diarahkan pada area khusus yang menjadi kebanggaan sekolah: SCHOOL FOOD CARE (SFC). SFC, yang merupakan inisiatif sekolah untuk kebun atau lahan tanaman pangan yang dirawat mandiri, tengah dibenahi dan dirapikan. Area ini tidak hanya berfungsi sebagai sumber belajar praktis, tetapi juga sebagai cerminan komitmen SMAN Jatirogo terhadap isu ketahanan pangan dan lingkungan.
Ratusan siswa-siswi dari berbagai kelas terlihat bersemangat. Mereka tak canggung berjongkok, berlumuran tanah, dan berkeringat di bawah sinar matahari pagi. Dengan cekatan, tangan-tangan muda itu mencabuti gulma-gulma liar yang mulai mengganggu pertumbuhan tanaman sayur dan buah yang tertanam rapi di bedeng-bedeng. Mereka bekerja dalam kelompok, berkolaborasi dalam senyap namun efektif, menunjukkan kekompakan yang terjalin erat di antara warga sekolah.
Yang menarik perhatian adalah kehadiran sosok Wakil Kepala Sekolah Bidang Hubungan Masyarakat (Waka Humas), Bapak Untung, yang ikut berbaur langsung dengan para siswa. Jauh dari citra birokrasi yang kaku, Bapak Untung tampak antusias memegang sekop kecil, sesekali memberi arahan ringan, namun lebih banyak memberikan contoh nyata tentang kerja keras dan kepedulian. Keikutsertaan beliau memberikan energi tambahan bagi siswa. "Melihat Pak Untung ikut kotor-kotoran, kami jadi makin semangat. Ini bukan hanya tugas, tapi kegiatan kebersamaan," ujar salah seorang siswi kelas XI sambil menyeka keringat.
Lebih dari sekadar membersihkan gulma, kegiatan Jumat Bersih di area SFC ini adalah wujud nyata dari pendidikan karakter yang ditanamkan SMAN Jatirogo. Para siswa tidak hanya belajar tentang biologi atau ekosistem secara teori, tetapi langsung mempraktikkan tanggung jawab terhadap lingkungan yang mereka huni, memahami nilai dari proses menanam, dan memupuk rasa memiliki terhadap aset sekolah. Setiap gulma yang dicabut adalah pelajaran tentang pengorbanan, dan setiap bedeng yang rapi adalah hasil dari sinergi.
Bapak Muhammad Saiful Wajdi, Kepala Sekolah SMAN Jatirogo, yang memantau dari kejauhan, menyatakan kebanggaannya. "SCHOOL FOOD CARE adalah jantung hijau kami. Melalui kegiatan seperti ini, kami ingin memastikan bahwa lulusan SMAN Jatirogo tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki kepekaan sosial, peduli lingkungan, dan siap menjadi agen perubahan di masyarakat. Kontribusi Bapak Untung dan semangat para siswa hari ini adalah bukti bahwa semangat kolaborasi dan kepedulian itu tumbuh subur di sekolah kita."
Menjelang pukul sembilan, area SFC yang tadinya sedikit tak terawat kini tampak jauh lebih bersih dan tertata. Tanaman sayur terlihat "bernapas" lega, siap menyambut pertumbuhan baru. Hasil kerja keras ini tidak hanya memberikan lingkungan sekolah yang lebih asri, tetapi juga meninggalkan jejak makna yang lebih dalam di hati para siswa: kebersihan adalah pangkal kesehatan, dan kepedulian adalah kunci kebersamaan. SMAN Jatirogo telah kembali membuktikan bahwa sekolah adalah tempat yang sempurna untuk menumbuhkan tunas-tunas karakter unggul. (bp).
