Sabtu, 09 Agustus 2025

KKN Lumajang: Duka di Balik Layar

 




Lumajang, MCE - ​Musim Kuliah Kerja Nyata (KKN) seharusnya menjadi momen penuh suka cita dan pengabdian bagi para mahasiswa. Namun, di balik semangat mereka untuk berkontribusi, terselip sebuah cerita yang menyayat hati, sebuah kejadian yang kini menjadi preseden buruk bagi Kabupaten Lumajang. Insiden pencurian sepeda motor milik mahasiswa KKN kolaboratif menjadi pemicu badai yang tak terduga, mengguncang kepercayaan dan masa depan daerah tersebut. Minggu (10/8/2025). 


Peristiwa ini, yang mulanya hanya sebuah berita lokal, dengan cepat menyebar dan menjadi viral di tingkat nasional. Pencurian ini bukan sekadar kehilangan empat unit kendaraan, melainkan sebuah simbol runtuhnya rasa aman yang selama ini dijunjung. Bangun Purnomo, seorang pemerhati pendidikan Jawa Timur, dengan tegas menyoroti hal ini sebagai sebuah preseden buruk, mengingat para korban adalah mahasiswa yang datang dengan niat baik untuk mengabdi.


Reaksi atas insiden ini sangatlah dramatis. Delapan kampus yang terlibat dalam KKN kolaboratif ini mengambil langkah tegas dengan menarik kembali 1.328 mahasiswa dari Lumajang. Keputusan ini, yang mungkin terasa ekstrem, adalah cerminan dari kekhawatiran mendalam terhadap keselamatan para mahasiswa. Dampaknya, tentu saja, tidak hanya dirasakan oleh pihak kampus, tetapi juga oleh masyarakat Lumajang secara luas.


Kepulangan ribuan mahasiswa KKN ini tak hanya menyisakan duka. Lebih dari itu, ia merontokkan roda perekonomian lokal. Selama ini, kehadiran mahasiswa KKN menjadi berkah tersendiri bagi warga. Mereka adalah konsumen setia yang membeli kuliner, kerajinan, dan berbagai kebutuhan sehari-hari, memberikan penghasilan tambahan yang signifikan. Dengan kepergian mereka, denyut ekonomi di sektor ini menjadi lesu.


Dampak domino dari kejadian ini tidak berhenti di situ. Hilangnya rasa aman berpotensi besar menurunkan minat wisatawan dan investor untuk datang ke Lumajang. Jika sebuah daerah dianggap tidak aman, kunjungan wisata akan menurun drastis, dan para investor akan berpikir dua kali sebelum menanamkan modalnya. Ini adalah pukulan telak yang akan memengaruhi pertumbuhan ekonomi Lumajang dalam jangka panjang.


Ini bukan lagi persoalan motor yang hilang. Ini adalah tentang reputasi, kepercayaan, dan masa depan. Pemerintah Kabupaten Lumajang, khususnya melalui OPD terkait, harus segera mengambil langkah konkret dan cepat. Perlu ada tindakan nyata yang mampu mengembalikan rasa aman dan memulihkan kepercayaan publik. 


Kegagalan dalam merespons insiden ini dengan serius akan menempatkan Lumajang di titik kritis yang sulit untuk kembali bangkit. (bp). 

Artikel Terkait

KKN Lumajang: Duka di Balik Layar
4/ 5
Oleh

Berlangganan

Suka dengan artikel di atas? Silakan berlangganan gratis via email

Berita Terbaru

Kategori