Tuban, MCE - Di balik riuhnya media sosial, kadang ada sebuah cerita pilu yang menunggu untuk ditemukan. Di Desa Njlodro, Tuban, kisah itu tersemat di sebuah rumah sederhana, tempat seorang ibu dengan gangguan jiwa, Ibu Mari, berusaha bertahan hidup bersama empat anaknya dan seorang nenek yang sudah sepuh. Kisah yang terbungkus dalam video viral itu, akhirnya sampai ke telinga Tri Astuti.
Sebagai Wakil Ketua DPD Gerindra Jawa Timur, yang juga seorang anggota DPRD Tuban, hati Astuti tergerak. Bukan sekadar iba, melainkan juga rasa tanggung jawab. Ia tak ingin hanya sekadar melihat dari jauh. Dengan langkah sigap, Astuti langsung mendatangi rumah itu, ingin melihat langsung, ingin memastikan bahwa apa yang beredar di dunia maya adalah kenyataan, bukan sekadar bumbu cerita.
Ditemani oleh beberapa pihak, Astuti memasuki dunia Bintang dan Bulan, dua dari empat anak Ibu Mari yang menjadi pusat perhatian. Ia melihat langsung rumah yang sederhana, kondisi yang serba kekurangan, dan yang paling memilukan, ketiadaan tempat tidur yang layak. Di mata Astuti, ini bukan hanya sekadar kasus kemiskinan, ini adalah panggilan kemanusiaan.
Kedatangan Astuti bukan hanya membawa bantuan, melainkan juga harapan. Ia ingin menunjukkan bahwa di tengah kegelapan, masih ada uluran tangan yang peduli. Kisah Ibu Mari, Bintang, dan Bulan adalah cerminan realitas yang sering luput dari perhatian. Namun, berkat kepekaan hati Astuti, cahaya kepedulian itu akhirnya datang, menyinari kembali harapan bagi keluarga kecil yang telah lama hidup dalam kegelapan. (bp).