Surabaya,MCE - Langit pagi itu diiringi semangat yang membara, bukan dari lapangan olahraga, melainkan dari layar-layar laptop yang menyala di berbagai sudut Jawa Timur. Senin (8/9), sebuah sejarah baru sedang ditulis. Bukan oleh pena dan tinta di atas kertas, melainkan melalui sinyal internet yang menghubungkan ribuan mimpi. Selasa (9/9/2025).
Pada hari itu, Bapak Aries Agung Paewai, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, hadir secara daring. Bukan untuk sekadar berpidato, melainkan untuk memberikan semangat dan keyakinan kepada para putra-putri terbaik Jawa Timur yang telah berhasil melewati seleksi ketat di tingkat provinsi. Mereka adalah pahlawan-pahlawan intelektual masa depan, yang kini selangkah lagi akan mengukir nama di kancah nasional dalam ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN).
Aura ketegangan bercampur optimisme begitu terasa. Wajah-wajah muda itu, yang sebagian besar masih belia, terpancar tekad kuat untuk membawa pulang kebanggaan. Ini bukan sekadar kompetisi biasa. Ini adalah pertarungan akal, ketajaman berpikir, dan ketekunan yang tak kenal lelah. OSN adalah panggung pembuktian, tempat di mana pengetahuan menjadi senjata utama untuk meraih kemenangan.
Menyadari besarnya tantangan yang menanti, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur tidak tinggal diam. Bekerja sama dengan Ganesha Operation, sebuah lembaga bimbingan belajar yang telah dikenal luas, mereka menggelar Try Out Berbasis Komputer (TOBK). Acara ini bukan sekadar simulasi, melainkan sebuah gladi resik yang sesungguhnya. Seluruh soal disusun sedemikian rupa agar benar-benar mencerminkan tingkat kesulitan dan format soal OSN yang sesungguhnya.
"Kami ingin kalian merasakan atmosfer kompetisi yang sebenarnya," ujar Bapak Aries Agung Paewai. "Dengan TOBK ini, kalian tidak hanya menguji pengetahuan, tetapi juga mengelola mental, waktu, dan strategi. Ini adalah kesempatan untuk mengukur kemampuan diri, menemukan celah yang perlu diperbaiki, dan yang paling penting, untuk membangun kepercayaan diri."
Para peserta TOBK ini adalah kandidat-kandidat terkuat. Mereka adalah para juara di bidangnya masing-masing, dari matematika, fisika, kimia, biologi, hingga astronomi. Selama berjam-jam, mereka berkutat dengan rumus-rumit, diagram kompleks, dan soal-soal analitis yang menguras pikiran. Keheningan di ruangan masing-masing pecah oleh suara ketukan jari di atas keyboard dan gerak kursor mouse yang cepat.
Hasil dari TOBK ini akan menjadi peta jalan bagi setiap peserta. Ganesha Operation akan memberikan analisis mendalam tentang kelemahan dan kekuatan masing-masing peserta. Dengan data ini, para pembimbing dapat menyusun strategi latihan yang lebih terfokus dan personal. Setiap kesalahan akan diurai, setiap jawaban yang kurang tepat akan dibahas tuntas, sehingga tidak ada ruang untuk kegagalan di hari H nanti.
Dukungan penuh dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Pendidikan ini menunjukkan komitmen kuat untuk tidak hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga infrastruktur intelektual yang mumpuni. Mereka percaya, investasi terbesar sebuah bangsa bukanlah pada bangunan megah, melainkan pada kualitas sumber daya manusia, terutama generasi muda.
"Kami tidak hanya berharap kalian menang," tambah Bapak Aries. "Tetapi kami ingin kalian merasakan bahwa kalian tidak sendirian. Ada seluruh Jawa Timur yang mendukung dan mendoakan kalian. Bawa nama baik Jawa Timur, tunjukkan pada Indonesia bahwa Bumi Majapahit ini tak hanya kaya akan sejarah, tetapi juga melahirkan generasi-generasi emas yang berani bermimpi dan berprestasi."
Kini, para pahlawan intelektual itu kembali ke meja belajar mereka, membawa semangat baru dan pengalaman berharga dari TOBK. Matahari terbit akan kembali, dan dengan setiap buku yang terbuka, setiap rumus yang dihafal, dan setiap latihan soal yang dikerjakan, mereka semakin dekat dengan puncak mimpi. Mereka adalah para pewaris tahta Majapahit, yang siap mengukir sejarah baru dengan tinta emas, membawa nama Jawa Timur bersinar terang di kancah nasional. (bp).
